Mereka yg Gigit Jari Tak Jadi Nyalon Pilgub DKI

Mereka yg Gigit Jari Tak Jadi Nyalon Pilgub DKI


Mereka merupakan Basuki T Purnama - Djarot Saiful Hidayat, Anies Baswedan - Sandiaga Uno & Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.

Jauh sebelum registrasi ditutup, sejumlah nama digadang bakal meramaikan bursa pencalonan di Pilgub DKI. Bahkan sudah terdapat yg melakukan safari politik demi mampu menumbangkan petahana Ahok, meski belum ada dukungan dari partai.

Namun nasib menyampaikan lain. Hanya Ahok & Sandiaga Uno yang mimpinya terwujud sanggup ikut bertarung di Pilgub DKI 2017. Lainnya, hanya menjadi penonton pada tempat tinggal .

Hasnaeni datangi PDIP.
1. Watdka Emas

Bukan pada Pilgub DKI 2017 saja, Politikus Demokrat, Mischa Hasnaeni Moein punya ambisi politik memimpin bunda kota. Sejak 10 tahun kemudian paling tidak, perempuan yang akrab disapa Watdka Emas ini ngebet jadi calon gubernur DKI.

Pada Pilgub DKI 2017, Hasnaeni menjamin sudah menerima dukungan dari Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia blusukan ke pasar, mencari simpati rakyat DKI.

Hasnaeni juga lakukan safari politik ke politisi-politisi seperti Haji Lulung & lainnya. Sayang nasib menyampaikan lain, dia gagal lagi jadi cagub DKI. Demokrat akhirnya mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

Kerap dikecewakan partai, anak kandung politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Max Moein, itu berencana menciptakan partai baru. “Namanya Partai Emas: Era Masyarakat Sejahtera,” ujar Hasnaeni.
Yusril Ihza Mahendra .
2. Yusril Ihza Mahendra

Yusril Ihza Mahendra pula gemar sejak awal melakukan safari politik, mendeklarasikan dirinya siap sebagai calon gubernur. Tak hanya itu, beliau pula kerap menyerang petahana Ahok dan berambisi mengalahkan mantan Bupati Belitung Timur itu.

Detik-dtk jelang pendaftaran , Yusril bahkan sempat optimis dirinya bakal didukung sang Demokrat, PKB dan PPP. Sayang, senasib menggunakan Watdka Emas, Yusril harus gigit jari.

“Keputusan yg telah diambil sang partai-partai non pendukung petahana dalam Jumat 23 September 2016 mungkin sudah menciptakan rasa puas pada sebagian rakyat rakyat, tetapi sanggup juga mengakibatkan rasa kecewa dalam sebagian lainnya. Tetapi apapun pula perasaannya, itulah empiris politik yang kita hadapi,” kata Yusril, Jakarta, Jumat (23/9).

Yusril bersikap legowo namanya tidak jadi diusung poros Cikeas dan koalisi PKS dan Gerindra. Dia mengapresiasi diusungnya Agus-Sylviana dari poros Cikeas & pasangan yg hari ini yg akan diumumkan sang Koalisi Gerindra & PKS.

“Saya mengucapkan ribuan terima kasih kepada masyarakat warga , terutama berdasarkan lapisan bawah yg telah memberikan dukungan pada saya. Terima kasih jua saya sampaikan pada para ulama, habib, ustaz dan mubaligh yg sudah berusaha keras membantu saya,” kentara Yusril.
Menko Rizal Ramli.
3. Rizal Ramli

Selepas dicopot dari jabatan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli digadang sebagai cagub DKI melawan Ahok. Rizal memang dikenal punya 'dendam' pada Ahok lantaran kisruh reklamasi pulau G pada Teluk Jakarta.

Rizal sempat melakukan kerja politik. Salah satunya mengunjungi makam mantan gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Lagi-lagi nasibnya tidak mujur. Rizal yg sempat mengusung tagline 'Membangun Jakarta tanpa air mata' ini tidak menerima dukungan menurut parpol. PAN DKI menyatakan terbuka dukung Rizal, sayang kursi PAN pada DKI hanya dua, dari 22 batas minimal parpol mengusung calon.
Haji Lulung.
4. Haji Lulung

Haji Lulung menjadi keliru seseorang yang getol mendeklarasikan dirinya ingin maju Pilgub DKI melawan petahana Ahok. Lulung juga dikenal kerap berkomentar keras dan berseberang menggunakan Ahok.

PPP awalnya memang masukan nama Lulung sebagai galat satu bakal calon. Namun rupanya, nama Lulung hilang tenggelam begitu saja pada tengah jalan, meski telah membentuk relawan menggunakan sebutan 'Suka Haji Lulung'.

PPP lebih memilih bergabung menggunakan Demokrat, PAN dan PKB buat mengusung pasangan Agus-Sylviana. Lulung lagi-lagi senasib dengan Yusril, hanya mampu menonton pertarungan Pilgub DKI 2017.
Adhyaksa Dault datangi KPK.
Lima. Adhyaksa Dault

Mantan Menpora Adhyaksa Dault tidak kalah ngebet jadi calon gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Dia sudah melakukan safari politik, mengunjungi tokoh politik membentuk komunikasi. Dia jua sempat bertemu petahana Basuki T Purnama.

Dia sempat mendaftarkan diri kepada parpol ketika melakukan penjaringan calon gubernur DKI Jakarta. Sayang, empiris politik mengatakan lain. Adhyaksa batal jadi cagub DKI.

Dia justru menyatakan dukungan kepada Sandiaga Uno.

HALAMAN SELANJUTNYA:


Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel