Pilgub DKI pada Mata Media Amerika

Pilgub DKI pada Mata Media Amerika

Pilgub DKI pada mata media Amerika. Hiruk pikuk konstalasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta ini membetot perhatian internasional, sejak salah satu pesertanya sekaligus calon petahana Basuki Tjahaja Purnama terjerat kasus penistaan agama. Termasuk gelombang penolakannya sebagai orang nomor satu di mak kota.
Nasib 3 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dipengaruhi hari ini. Sekitar tujuh juta warganya akan menjatuhkan pilihannya kepada keliru satu buat mengisi pemerintahan buat periode 5 tahun berikutnya.

Hiruk pikuk konstalasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta ini membetot perhatian internasional, sejak galat satu pesertanya sekaligus calon petahana Basuki Tjahaja Purnama terjerat perkara penistaan kepercayaan . Termasuk gelombang penolakannya menjadi orang nomor satu pada mak kota yg dilakukan kalangan ortodok.

Tidak terkecuali sejumlah media di Amerika Serikat (Alaihi Salam), mereka memandang Pilgub DKI menjadi ajang pengalihan kekuasaan menurut tangan non-Muslim. Tak hanya itu, perebutan kursi gubernur pula menimbulkan beragam reaksi dari negara secara umum dikuasai Islam ini.

Harian USA Today dalam laporannya memberi judul 'Pilgub DKI antara Kristen dengan bangkitnya Islam ekstremis', Selasa (14/dua). Pada paragraf pertama menyebut pemilihan itu telah menunjukkan gagalnya garis toleransi pada negara lebih banyak didominasi muslim terbesar pada dunia ini.

Dalam goresan pena yang dimuat secara online & cetak, media ini menulis sebagian akbar masyarakat putusan bulat Basuki atau akrab disapa Ahok berhasil meminimalisir korupsi, mengurangi polusi & menaikkan infrastruktur pada kota yg sudah terlampau padat dengan jumlah penduduk lebih berdasarkan 10 juta orang.

Tetapi dia terjerat masalah penistaan yang atas meningkatnya perlawanan menurut Muslim garis keras tergerak dampak beredarnya liputan-warta dusta . Dia juga dipaksa berhadapan dengan lawan-lawannya yg sebagian akbar penganut Islam.

Di tengah maraknya liputan dusta pada dunia, hal itu pula dinilai mempengaruhi proses pemilihan. Banyak pada antaranya mengaku sudah mengungkap plot China pada Indonesia & memainkan sentimen anti-China. Salah satunya menggunakan kemunculan kabar di mana 10 juta pekerja dari China tiba ke Indonesia.

Bahkan pada warga perdesaan, masyarakat sanggup terhubung menggunakan WhatsApp & banyak materi yg beredar melalui ponsel pintar dan lainnya beredar secara online, ujar Peneliti Indonesia berdasarkan Universitas Nasional Australia Ross Tapsell.

Sementara, CNN melaporkan Pilgub DKI Jakarta menggunakan judul 'Mengapa Pilgub DKI sanggup mengubah wajah Indonesia'. Hampir sama dengan USA Today, media besar yang sempat berseteru dengan Presiden AS Donald Trump ini juga menyoroti berkembangnya penolakan dari kalangan Muslim terhadap Ahok.

Ahok mewakili dua minoritas, beliau Kristen dan etnis China. Keduanya dibuat menjadi berita primer pada kampanye, ucap Profesor Greg Fealy menurut Australian National University Bell School of Asia-Pacific Affairs Associate.

Menurutnya, ada tangan tidak terlihat menurut Istana yang mengharapkan Ahok sanggup kembali memimpin Indonesia. Dia menyebut Jokowi memerlukan Ahok sebagai sekutu yang sangat bernilai dibandingkan kontestan lain.

Jokowi sangat ingin sekali Ahok menang & dia mencoba menyokongnya sejauh yang beliau bisa, dia tidak ingin calon yang diusung Prabowo, beliau sanggup jadi ancaman bagi Jokowi, kata Fealy.

HALAMAN SELANJUTNYA:


Artikel Terkait

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel